Anda tahu apa yang terjadi di dalam otak individu ketika dalam keadaan koma? Fenomena yang selama ini menjadi misteri, tampaknya sekarang mulai terjawab.
Sebuah penelitian baru telah menemukan bahwa pasien yang sedang mengalami koma, jaringan otaknya secara dramatis mengalami reorganisasi. Ternyata lalu lintas di pusat aktivitas otak bagian gelap menjadi tinggi dibandingkan dengan pasien sehat. Temuan ini menjelaskan misteri tentang kesadaran itu.
"Kesadaran mungkin tergantung pada lokasi anatomi dari pusat aktivitas dalam jaringan otak manusia," kata Sophie Achard, peneliti sekaligus ahli statistik di French National Center for Scientific Research, Grenoble, Prancis. Fenomena ini memberi informasi yang penting atas apa yang terjadi antara orang-orang yang sadar dan sedang kehilangan kesadarannya.
Di masa depan, penelitian ini juga bisa membantu dokter untuk menentukan bahwa pasien koma cenderung memulihkan kondisi otak melalui aktivitas lalu lintas tinggi itu. Ahli syaraf dari Universitas Indiana, Olaf Sporns, menyarankan cara untuk merangsang otak pasien dalam keadaan koma untuk meningkatkan hasil aktivitas jaringan otak mereka.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa seseorang dalam keadaan koma justru mirip dengan keadaan dibius daripada tertidur. Studi-studi lain bahkan menemukan bahwa pasien vegetatif dan pasien dengan kesadaran minimal ternyata memiliki aktivitas otak yang sangat berbeda. Namun, bagi sebagian besar, masih sulit untuk menemukan perbedaan yang jelas dalam fungsi otak antara pasien sehat dan mereka yang telah kehilangan kesadaran.
Untuk melihat perbedaan itu, Achard dan tim mengambil scan otak dari gambar functional magnetic resonance (fMRI). Citra scan otak tersebut diambil dari 17 pasien yang berada dalam kondisi koma beberapa hari setelah serangan jantung. Kemudian membandingkannya dengan scan dari 20 relawan sehat pada saat beristirahat.
Tim melacak 417 daerah otak yang berbeda untuk perubahan aliran darah sebagai penanda aktivitas otak. Kemudian, mereka mengkorelasikan dengan kenaikan atau penurunan aktivitas antara wilayah otak yang berbeda itu.
Hasil menunjukkan, pada pasien sehat, sekitar 40 bagian otak menyala. Ini menunjukkan lalu lintas aktivitas otak yang tinggi seperti bandara yang sibuk. Otak tersebut memproses banyak penembakan listrik.
Tetapi pada pasien koma, banyak aktivitas otak menjadi gelap. Biasanya daerah gelap ini berada di perifer. Menariknya, pasien koma tersebut memiliki pusat kegiatan yang sedikit di wilayah precuneus yang dikenal berperan penting dalam kesadaran dan ingatan.
Sebuah penelitian baru telah menemukan bahwa pasien yang sedang mengalami koma, jaringan otaknya secara dramatis mengalami reorganisasi. Ternyata lalu lintas di pusat aktivitas otak bagian gelap menjadi tinggi dibandingkan dengan pasien sehat. Temuan ini menjelaskan misteri tentang kesadaran itu.
"Kesadaran mungkin tergantung pada lokasi anatomi dari pusat aktivitas dalam jaringan otak manusia," kata Sophie Achard, peneliti sekaligus ahli statistik di French National Center for Scientific Research, Grenoble, Prancis. Fenomena ini memberi informasi yang penting atas apa yang terjadi antara orang-orang yang sadar dan sedang kehilangan kesadarannya.
Di masa depan, penelitian ini juga bisa membantu dokter untuk menentukan bahwa pasien koma cenderung memulihkan kondisi otak melalui aktivitas lalu lintas tinggi itu. Ahli syaraf dari Universitas Indiana, Olaf Sporns, menyarankan cara untuk merangsang otak pasien dalam keadaan koma untuk meningkatkan hasil aktivitas jaringan otak mereka.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa seseorang dalam keadaan koma justru mirip dengan keadaan dibius daripada tertidur. Studi-studi lain bahkan menemukan bahwa pasien vegetatif dan pasien dengan kesadaran minimal ternyata memiliki aktivitas otak yang sangat berbeda. Namun, bagi sebagian besar, masih sulit untuk menemukan perbedaan yang jelas dalam fungsi otak antara pasien sehat dan mereka yang telah kehilangan kesadaran.
Untuk melihat perbedaan itu, Achard dan tim mengambil scan otak dari gambar functional magnetic resonance (fMRI). Citra scan otak tersebut diambil dari 17 pasien yang berada dalam kondisi koma beberapa hari setelah serangan jantung. Kemudian membandingkannya dengan scan dari 20 relawan sehat pada saat beristirahat.
Tim melacak 417 daerah otak yang berbeda untuk perubahan aliran darah sebagai penanda aktivitas otak. Kemudian, mereka mengkorelasikan dengan kenaikan atau penurunan aktivitas antara wilayah otak yang berbeda itu.
Hasil menunjukkan, pada pasien sehat, sekitar 40 bagian otak menyala. Ini menunjukkan lalu lintas aktivitas otak yang tinggi seperti bandara yang sibuk. Otak tersebut memproses banyak penembakan listrik.
Tetapi pada pasien koma, banyak aktivitas otak menjadi gelap. Biasanya daerah gelap ini berada di perifer. Menariknya, pasien koma tersebut memiliki pusat kegiatan yang sedikit di wilayah precuneus yang dikenal berperan penting dalam kesadaran dan ingatan.