Inilah 4 Menteri Kesayangan Pak Harto - Selama menjadi presiden Orde Baru, Soeharto didampingi 6 wakil presiden dan banyak juga menteri yang mendampinginya.
Selama Orde Baru, Soeharto jarang terjadi reshuffle kabinet, malah Soeharto sering mempertahankan mereka ke periode-periode selanjutnya.
Siapa saja menteri kesayangan Soeharto ya?
1. Widjojo Nitisastro
Widjojo Nitisastro dikenal sebagai ekonom handal yang menjadi arsitek ekonomi Orde Baru. Setelah menjadi dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Widjojo menjadi salah satu penasihat penting di bidang ekonomi hingga Soeharto mundur di tahun 1988. Sebagai arsitek ekonomi, Widjojo Nitisastro mengenalkan istilah garis besar haluan negara sebagai panduan pembangunan ekonomi Orde Baru. Majalah Newsweek menyebutnya sebagai "orang yang tak diragukan lagi memiliki dampak individual terbesar dalam perekonomian Indonesia."
2. Harmoko
Harmoko menjabat sebagai menteri penerangan selama tiga periode kabinet pembangunan yaitu Kabinet Pembangunan IV (1983-1998), Kabinet Pembangunan V (1998-1993) dan Kabinet Pembangunan VI (1993-1997).
Harmoko dikenal oleh rakyat pada era Orde Baru karena biasanya muncul setelah siaran berita untuk menjelaskan ke publik tentang hasil sidang kabinet. Karena dipercaya oleh Soeharto, dia sempat menjabat sebagai Ketua Umum Golkar. Sempat beberapa kali Harmoko menemani Soeharto pergi memancing.
Harmoko pula yang mengusulkan Pak Harto untuk kembali menjadi presiden pada periode 1998-2003. Namun kemudian, mahasiswa dan rakyat menolak hingga pemerintahan Pak Harto jatuh pada 1998.
3. BJ Habibie
BJ Habibie adalah pakar pesawat terbang lulusan Jerman yang kemudian dipanggil pulang oleh Pak Harto untuk membangun ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Selain itu Habibie juga dikenal sebagai sosok yang mengembangkan industri dirgantara nasional. BJ Habibi menjabat sebagai menteri negara riset dan teknologi yang pertama pada tahun 1978. Habibie menjabat menjadi menristek dari 1978-1998. Habibie diangkat menjadi wakil presiden sebelum selanjutnya menggantikan posisi Soeharto menjadi Presiden Indonesia.
4. Sutami
Sutami tidak hanya menteri kesayangan Bung Karno. Sutami juga menteri yang sangat diperhatikan oleh Pak Harto.
Sutami menjabat sebagai menteri pekerjaan umum sejak Kabinet Dwikora. Dia menjabat sejak tahun 1965 hingga 1978. Di bawah pengawasannya, proyek raksasa seperti Gedung DPR, Jembatan Semanggi dan Waduk Jatiluhur, dibangun. Sutami pula yang memimpin proyek pembangunan Bandara Ngurah Rai.
Sutami menginggal dunia 13 November 1980 pada umur 52 tahun. Dia menderita sakit lever, diduga karena terlalu sibuk bekerja tanpa memikirkan kesehatannya sendiri.
Tanggal 16 Desember 1981, Soeharto meresmikan bendungan Karangkates. Soeharto membacakan pidato penghormatannya untuk Sutami. Dia pun memberi nama bendungan Karangkates sebagai nama bendungan Sutami.
"Untuk menjadikan nama beliau, untuk menyatakan rasa terima kasih Bangsa Indonesia kepada salah satu putranya yang berjasa, maka pada kesempatan ini saya umumkan dan saya resmikan nama bagi bendungan dan PLTA Karangkates dengan nama bendungan dan PLTA Prof. Dr. Ir Sutami," demikian pidato Pak Harto saat peresmian bendungan itu