Tokyo (AFP/ANTARA) - Mendapatkan kembali bola yang hilang merupakan hal biasa bagi banyak remaja, namun seorang pelajar pria di Jepang mendapatkan kembali bolanya dari Alaska, tempat bola itu terbawa pada bencana tsunami tahun lalu.
Misaki Murakami (16) kehilangan rumah dan seluruh isinya saat gelombang besar Maret tahun lalu menghantam kampung halamannya di Rikuzentakata di timur laut Jepang.
Tapi sekarang, berkat seorang penduduk bermata jeli di teluk Alasaka, pelajar itu akan mendapatkan kembali bolanya yang hilang, yang dikenali karena pesan "good luck" yang ditulis di permukaannya oleh seorang mantan teman satu sekolahnya.
"Saya sangat bersyukur karena sejauh ini saya tidak menemukan apapun milik saya," kata remaja itu dengan emosional dalam siaran TBS pada Minggu.
National Oceanic and Atmospheric Administration AS (NOAA) mengatakan seorang penduduk pantai yang jeli, yang diidentifikasi oleh media Jepang sebagai David Bexter (51), menemukan bola itu di pantai Pulau Middleton.
"Nama sebuah sekolah dicetak di permukaan bola tersebut, dan istrinya (yang orang Jepang) menerjemahkan tulisan itu dan melacaknya ke sebuah sekolah," kata badan tersebut.
"Hal itu mungkin kesempatan pertama sejak tsunami Maret 2011 bahwa sisa-sisa barang yang tersapu dari Jepang dikenali dan bisa dikembalikan ke pemilik sebelumnya," kata NOAA menambahkan. (nn/pt)
Misaki Murakami (16) kehilangan rumah dan seluruh isinya saat gelombang besar Maret tahun lalu menghantam kampung halamannya di Rikuzentakata di timur laut Jepang.
Tapi sekarang, berkat seorang penduduk bermata jeli di teluk Alasaka, pelajar itu akan mendapatkan kembali bolanya yang hilang, yang dikenali karena pesan "good luck" yang ditulis di permukaannya oleh seorang mantan teman satu sekolahnya.
"Saya sangat bersyukur karena sejauh ini saya tidak menemukan apapun milik saya," kata remaja itu dengan emosional dalam siaran TBS pada Minggu.
National Oceanic and Atmospheric Administration AS (NOAA) mengatakan seorang penduduk pantai yang jeli, yang diidentifikasi oleh media Jepang sebagai David Bexter (51), menemukan bola itu di pantai Pulau Middleton.
"Nama sebuah sekolah dicetak di permukaan bola tersebut, dan istrinya (yang orang Jepang) menerjemahkan tulisan itu dan melacaknya ke sebuah sekolah," kata badan tersebut.
"Hal itu mungkin kesempatan pertama sejak tsunami Maret 2011 bahwa sisa-sisa barang yang tersapu dari Jepang dikenali dan bisa dikembalikan ke pemilik sebelumnya," kata NOAA menambahkan. (nn/pt)