Pendidikan kesehatan reproduksi seharusnya dapat diakses remaja idak hanya di layanan kesehatan tetapi juga di fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan.
"Pendidikan Kespro itu bisa lebih efektif jika disampaikan konselor sebaya atau peer counselor, jangan hanya dilakukan di sekolah karena terkadang remaja agak segan mengaksesnya," ujar Deputi Bidang Kesejahteraan dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sudibyo Alimoeso, Senin (3/9).
Selama ini BKKBN sudah berusaha memberi pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dengan mengadakan
roadshow
ke sekolah-sekolah.
Menurut Sudibyo Indonesia bisa mencontoh Filipina yang sudah cukup maju dalam hal pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja.
Di Filipina, pendidikan kespro bisa diakses dalam
booth-booth
yang tersedia di mall-mall yang sering menjadi tujuan utama remaja.
"Kita buat booth yang
youth-friendly
dengan
design
yang menarik sehingga remaja tidak tertarik untuk datang dan menanyakan banyak hal yang ingin diketahui, selama ini remaja kita enggan bertanya, akibatnya jadi galau," kata Sudibyo.
Sudibyo mengatakan pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja sudah tidak bisa dihindari mengingat tingginya jumlah remaja yang sudah aktif secara seksual tanpa mengenal langkah-langkah perlindungan.
Data BKKBN tahun 2011 menunjukkan setiap tahunnya sekitar 600.000 remaja putri kehilangan keperawanannya.
"Pendidikan Kespro itu bisa lebih efektif jika disampaikan konselor sebaya atau peer counselor, jangan hanya dilakukan di sekolah karena terkadang remaja agak segan mengaksesnya," ujar Deputi Bidang Kesejahteraan dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sudibyo Alimoeso, Senin (3/9).
Selama ini BKKBN sudah berusaha memberi pendidikan mengenai kesehatan reproduksi dengan mengadakan
roadshow
ke sekolah-sekolah.
Menurut Sudibyo Indonesia bisa mencontoh Filipina yang sudah cukup maju dalam hal pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja.
Di Filipina, pendidikan kespro bisa diakses dalam
booth-booth
yang tersedia di mall-mall yang sering menjadi tujuan utama remaja.
"Kita buat booth yang
youth-friendly
dengan
design
yang menarik sehingga remaja tidak tertarik untuk datang dan menanyakan banyak hal yang ingin diketahui, selama ini remaja kita enggan bertanya, akibatnya jadi galau," kata Sudibyo.
Sudibyo mengatakan pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja sudah tidak bisa dihindari mengingat tingginya jumlah remaja yang sudah aktif secara seksual tanpa mengenal langkah-langkah perlindungan.
Data BKKBN tahun 2011 menunjukkan setiap tahunnya sekitar 600.000 remaja putri kehilangan keperawanannya.