SMA Katolik Mother Theresa, Ontario, menyulap ruangan yang tidak terpakai guna menjadi mushala. Ide ini berawal sejak akhir tahun lalu, setelah siswa Muslim melobi pihak sekolah dan pemerintah.
Kepala sekolah SMA Katolik Mother Theresa, Ana Paula Fernandes mengatakan pihak sekolah ingin memastikan semua siswa merasa diterima. "Mereka bagian dari kami," papar dia
Ruangan itu terletak di lantai dua, berjarak beberapa meter dari kapel sekolah. Saat ini, proses pengerjaan hampir selesai. Lantai ruangan telah diberi karpet.
Pada sudut ruangan dipasangi pengeras suara. Puluhan sajadah telah disiapkan."Akhir September ruangan ini sudah bisa digunakan," kata dia.
Siswa kelas 12, Amir Farhi, 17 tahun, mengatakan sebelum ruangan ini dikerjakan siswa Muslim selalu kesulitan melaksanakan shalat.
"Kami selalu berpindah-pindah. Yang membuat kami sedih, waktu shalat Jumat telah tiba tapi kami belum menemukan ruangan kosong," papar dia.
Menurut Farhi, tidak ada maksud apapun dibalik permintaan mereka soal ruangan khusus. Para siswa Muslim justru menginginkan siswa lain dapat berkunjung untuk berdialog tentang Islam.
"Kami bagian dari komunitas sekolah ini. Kami ingin mengenalkan Islam kepada yang lain," kata dia. Tak hanya ruangan, pihak sekolah juga berencana mendatangkan imam lokal guna menangani penggunaan ruangan itu sekaligus memberikan bimbingan agama kepada para pelajar.