Windows 8 telah hadir dengan "wajah" yang benar-benar baru. Dengan desain khas kotak-kotaknya, ia "menyapu desain lawas yang sudah akrab di pengguna Windows sejak tahun 1995.
Julie Larson-Green, salah satu orang penting di tubuh Microsoft menyampaikan alasan kenapa perusahaannya melakukan perubahan besar itu.
Berbicara mengenai Windows 8 Start Screen, Larson-Green mengatakan bahwa sebelum Windows 8 lahir, orang biasanya melaunch satu window lalu beralih ke window lainnya. Namun di Windows 8, semua itu disederhanakan di Live Tiles di mana semua aplikasi dan window disatukan.
Tak bisa dipungkiri, desain ini juga dibesut dengan fokus piranti berlayar sentuh. Kepala Product Development Windows yang baru tersebut mengatakan, touch screen adalah masa depan.
Meski ia mengakui bahwa masih akan ada PC tanpa layar sentuh, tapi ia percaya mayoritasnya akan berbasis touch.
"Kami melihat komputer dengan touch adalah yang paling cepat terjual untuk sekarang ini," tukasnya
Ya, ia menyadari bagi sebagian khalayak, mouse dan keyboard masih lebih mudah dipakai dibanding versi on-screen namun lagi-lagi ia merasa orang akan terbiasa dengan cara kerja seperti itu.
Dengan penjualan PC yang menurun, dan penjualan tablet yang meningkat, Microsoft merasa perlu merombak interfacenya guna beradaptasi dengan dunia baru.
Ketika dilempar pertanyaan mengenai apakah perilisan Windows 8 ini merespon kepopuleran piranti mobile iOS dan Android, wanita ini punya jawaban sendiri.
"Kami mulai merencanakan Windows 8 pada Juni 2009 sebelum mengapalkan Windows 7. Kala itu, iPad masih sebatas rumor," jawabnya.