Obat bernama Rohypnol atau Ruffies sering dipakai oleh pemerkosa untuk memperdaya korbannya. Obat ini biasanya dicampurkan ke dalam minuman dan membuat peminumnya hilang kesadaran. Sebuah perusahaan membuat gelas khusus yang akan berubah warna begitu bereaksi dengan obat ini.
Karena seringnya disalahgunakan, Rohypnol sampai terkenal dengan julukan "rape drug" atau obat perkosaan. Obat ini sangat sulit dideteksi jika sudah tercampur dengan minuman karena tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. Peminum obat ini tak akan menyadari dirinya telah terperdaya.
Khawatir dengan penyalahgunaan obat ini, sebuah perusahaan kecil bernama DrinkSavvy menciptakan cangkir, sedotan dan pengaduk minuman yang dapat mendeteksi keberadaan Rohypnol dalam minuman. Sang pendiri perusahaan mengaku terinspirasi membuat produk ini karena pernah menjadi korban.
"Dalam 3 tahun terakhir, 3 teman terdekat saya dan saya sendiri telah menjadi korban tanpa disadari sedang dibius. Dan saya ingin mencegah hal itu terjadi kepada orang lain," kata Mike Abramson, pendiri DrinkSavvy
Untuk membuat produknya Abramson merekrut Dr John MacDonald, profesor kimia di Worcester Polytechnic Institute di Massachusetts. MacDonald diminta membuat suatu bahan khusus yang akan berubah warna bila terkena 3 buah obat yang sering digunakan oleh pemerkosa, yaitu GHB, ketamine dan Rohypnol.
Obat-obat ini bekerja dengan cara menyerang sistem saraf pusat. Setelah dikonsumsi, obat ini dapat menyebabkan kantuk, amnesia dan hilang kesadaran. Gelas kaca keluaran DrinkSavvy akan berubah warna menjadi merah jika ada ketiga obat di atas yang tercampur di dalam minuman.